Seorang bintang Real Madrid mencuri perhatian di Piala Dunia Antarklub FIFA , seperti yang diinginkan FIFA, tetapi tak seorang pun menduga Gonzalo García akan menjadi pemain yang membawa Los Blancos meraih kejayaan di Amerika Serikat.
Gol tendangan gunting spektakuler Kylian Mbappé pada tambahan waktu dalam laga perempat final yang dimenangkan Borussia Dortmund dengan skor 3-2 hari Sabtu lalu adalah momen yang akan menjadi cuplikan Play of the Day, tetapi pertandingan sudah dimenangkan pada tahap itu dan itu berkat kontribusi García di babak pertama sementara penyerang Prancis itu menonton dari bangku cadangan.
Bukan untuk pertama kalinya dalam kompetisi ini, pemain muda itu mengungguli rekan setimnya yang lebih terkenal, dan gol babak pertama dari umpan silang Fran García menempatkannya di samping Ángel Di María dari Benfica dan Marcos Leonardo dari Al Hilal di puncak daftar pencetak gol dalam turnamen tersebut dengan empat gol.
Pada awal turnamen bulan lalu, jika seorang penyerang Real akan memenangkan Sepatu Emas, kandidat utamanya pasti adalah Mbappé, Vinícius Júnior , atau bahkan gelandang serang Jude Bellingham .
Namun García berada di posisi terdepan untuk mengklaim hadiah itu menjelang semifinal hari Rabu melawan Paris Saint-Germain , khususnya dengan Di María dan Leonardo yang kini tersingkir dari Piala Dunia Antarklub, dan jika pemain berusia 21 tahun itu terbang kembali ke Madrid setelah turnamen dengan Sepatu Emas di tangannya, hal itu akan semakin menegaskan opsi menyerang klub tersebut memasuki musim baru.
Namun, ketika urusan serius LaLiga dan Liga Champions UEFA dimulai untuk Madrid, Sepatu Emas yang dimenangkan selama musim panas yang memabukkan di AS mungkin tidak berarti apa-apa ketika menyangkut prospek García untuk mendapatkan waktu bermain di Santiago Bernabéu.
Kasar, mungkin, tetapi begitulah cara kerjanya di Real. Bintang-bintang besar -- Mbappé, Vini Jr., Bellingham -- hampir dijamin menjadi pemain inti, tidak peduli siapa pelatih yang bertanggung jawab, dan Sepatu Emas Piala Dunia Antarklub tidak akan mengubah García dari pemain lokal yang menjanjikan menjadi Galactico .
Selain legenda klub Raúl dan Emilio Butragueño, Real punya rekam jejak yang buruk dalam hal pengembangan -- dan kemudian memainkan -- penyerang muda yang telah mencetak banyak gol untuk tim junior klub.
Selama 30 hingga 40 tahun terakhir, daftar panjang pencetak gol muda telah mengancam untuk membuat terobosan di Real, hanya untuk melihat jalan mereka dihalangi oleh beberapa bintang terbesar dalam permainan, seperti Ronaldo Nazario, Ruud van Nistelrooy, Michael Owen, Cristiano Ronaldo dan Karim Benzema .
Alvaro Negredo, Juan Mata , Jesé , José Callejón, Joselu , Pablo Sarabia dan Roberto Soldado semuanya menunjukkan potensi di tim muda Real, beberapa juga di tim B Castilla, sebelum harus membawa bakat mereka ke tempat lain.
Jadi pertanyaan yang menyelimuti García adalah apakah ia pada akhirnya akan menempuh jalur yang sama atau apakah ia dapat mendobrak batasan dan menjadi lebih seperti Raúl dan Butragueño.
Sebelum Piala Dunia Antarklub, García telah tampil enam kali untuk Real tanpa mencetak gol, tetapi kini ia telah mencetak empat gol dalam lima pertandingan di AS, dan juga mencatatkan satu assist, jadi ia memanfaatkan kesempatannya untuk tampil mengesankan.
García juga mencetak 30 gol dalam 73 penampilan untuk Castilla, yang bermain di divisi ketiga Spanyol, jadi dia tahu cara mencetak gol, tetapi tim utama Real merupakan langkah maju yang serius dari Castilla.
Namun di Piala Dunia Antarklub, ia telah menunjukkan dirinya lebih dari sekadar pengisi skuad. Ia mampu mencetak gol, memiliki pergerakan yang luar biasa, kesadaran yang tinggi, dan, mungkin yang terpenting bagi pelatih yang baru saja ditunjuk, Xabi Alonso, ia bekerja sangat keras dengan dan tanpa bola.
Alonso telah menyatakan secara terbuka bahwa ia menginginkan lebih dari itu dari Mbappé, seorang pemain yang etos kerjanya tidak pernah mendekati level bakatnya, dan kepercayaannya kepada García selama turnamen ini mungkin hanya taktik yang disengaja untuk membuat Mbappé menyadari apa yang harus ia tambahkan ke dalam permainannya.
Kalau saja Mbappé tidak terpaksa absen pada tiga pertandingan fase grup Real setelah dirawat di rumah sakit karena gastroenteritis akut bulan lalu , García mungkin akan menghabiskan turnamen ini dengan menonton dari bangku cadangan, dan hanya mendapatkan menit bermain singkat di akhir pertandingan.
Namun, ia justru mencatatkan waktu bermain 379 menit dari total 450 menit dalam lima pertandingan dan benar-benar memainkan perannya. Ia muncul sebagai bintang yang tak terduga dalam turnamen ini.
Namun, ia memiliki beberapa talenta hebat yang dapat bersaing dengannya. Mbappé, Vini Jr., Rodrygo, dan Endrick , remaja Brasil, semuanya akan berada dalam persaingan untuk tiga posisi penyerang, jadi Alonso harus membuat keputusan besar saat semuanya fit dan siap.
Namun dari penampilannya di kompetisi ini, García akan melihat sahamnya meningkat dan sekarang akan ada antrean klub di seluruh liga besar Eropa yang dengan senang hati akan menambahkannya ke skuad mereka musim depan, baik secara permanen atau dengan status pinjaman.
Jadi Real berada dalam situasi saling menguntungkan karena García telah membuat dirinya lebih berharga bagi tim di lapangan dan juga bagi klub di luar lapangan.
Namun, dengan Alonso yang bertanggung jawab dan siap untuk menanamkan otoritasnya pada skuad, García mungkin memiliki masa depan di Real yang tidak akan ia miliki di bawah pelatih sebelumnya.
TEBAK SKOR GRATIS BERHADIAH UANG 1.5 JUTA RUPIAH , KLIK DISINI !!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar