Dalam waktu dekat, umat manusia diperkirakan akan mengalami hari terpendek yang pernah tercatat oleh para ilmuwan.
Rotasi Bumi lebih cepat dari biasanya, bahkan diprediksi memecahkan rekor kecepatan rotasi sebelumnya.
Fenomena langka ini disebut-sebut akan terjadi pada salah satu dari tiga tanggal, yakni 9 Juli, 22 Juli, atau 5 Agustus 2025.
Berdasarkan laporan Time and Date, Senin (16/6/2025), menurut astrofisikawan Graham Jones, Bumi kemungkinan akan menyelesaikan rotasi terpendek pada Juli dan Agustus 2025 mendatang.
Lantas, bagaimana fenomena rotasi Bumi lebih cepat sehingga akan mengalami hari terpendek sepanjang sejarah?
Bumi pada dasarnya bisa diandalkan sebagai penentu waktu, meskipun ada sedikit ketidaksempurnaan dalam keakuratannya.
Secara rata-rata, Bumi menyelesaikan satu rotasi penuh terhadap Matahari dalam waktu sekitar 86.400 detik atau 24 jam dengan selisih sangat kecil, hanya sekitar satu milidetik.Sebagai gambaran, satu milidetik adalah sepersejuta detik, jauh lebih cepat dari kedipan mata yang berlangsung sekitar 100 milidetik.
Untuk mengukur perbedaan kecil dalam durasi hari ini, para ilmuwan menggunakan jam atom yang sangat presisi, yang mulai digunakan sejak tahun 1950-an.
Perbedaan waktu rotasi Bumi dari angka 86.400 detik ini disebut sebagai length of day (LOD) atau panjang hari, yang biasanya diukur dalam satuan milidetik.
Sebenarnya, tren percepatan rotasi Bumi ini telah tercatat hampir setiap tahun sejak 2020.
Tahun lalu, rekor kecepatan rotasi tercepat tercatat pada 5 Juli 2024 dengan panjang hari berkurang 1,66 milidetik dari waktu normal selama 24 jam.
Berikut adalah daftar yang menunjukkan LOD terpendek setiap tahun selama lima tahun terakhir, bersama dengan tiga kemungkinan tanggal untuk LOD terpendek pada tahun 2025:
- 19 Juli 2020= -1,47 mdtk
- 9 Juli Tahun 2021= -1,47 mdtk
- 30 Juni Tahun 2022= -1,59 mdtk
- 16 Juli Tahun 2023= -1,31 mdtk
- 5 Juli Tahun 2024= -1,66 mdtk
- 9 Juli Tahun 2025= -1,30 ms (prediksi)
- 22 Juli Tahun 2025= -1,38 ms (prediksi)
- 5 Agustus Tahun 2025= -1,51 ms (prediksi)
Mengapa pada 2025 ada tiga kemungkinan hari terpendek?
Perbedaan kecil dalam panjang hari (LOD) dapat dipengaruhi oleh posisi orbit Bulan.
Bumi cenderung berputar sedikit lebih cepat ketika Bulan berada jauh ke utara atau selatan dari garis khatulistiwa.
Pada tahun 2025, Bulan akan mencapai posisi terjauhnya dari ekuator Bumi pada tiga tanggal yang diprediksi menjadi kandidat hari terpendek, yaitu 9 Juli, 22 Juli, dan 5 Agustus.
Peta interaktif posisi Bulan menunjukkan letaknya ditandai dengan simbol Bulan pada pukul 19.00 WIB di ketiga tanggal tersebut.
Ilmuwan masih mencari penyebab rotasi bumi lebih cepat
Sebagaimana diberitakan Times of India, Kamis (26/6/2025), ilmuwan meyakini percepatan rotasi tahun ini akan kembali mencatatkan rekor baru, seiring posisi Bulan yang semakin jauh dari khatulistiwa pada pertengahan tahun.
Namun, penyebab pastinya masih menjadi misteri.
Leonid Zotov, pakar rotasi Bumi dari Moscow Institute of Electronics and Mathematics, mengatakan bahwa hingga kini tidak ada model atmosfer atau kelautan yang mampu menjelaskan lonjakan percepatan tersebut.
“Mayoritas ilmuwan menduga penyebabnya berasal dari dalam inti Bumi. Model cuaca dan laut sejauh ini belum bisa menjelaskan percepatan sebesar itu,” ungkap Zotov.
Menariknya, secara historis, Bulan justru dikenal sebagai faktor yang memperlambat rotasi Bumi.
Sekitar 4,5 miliar tahun lalu, satu hari di Bumi hanya berlangsung 3–6 jam.
Seiring waktu, gaya pasang surut yang ditimbulkan oleh Bulan memperlambat rotasi Bumi dengan menyerap sebagian energi putarnya.
Maka, percepatan tiba-tiba yang kini tercatat membuat para ilmuwan semakin tertantang untuk mengungkap penyebab pastinya.
TEBAK SKOR GRATIS BERHADIAH UANG 1.5 JUTA RUPIAH , KLIK DISINI !!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar